Selasa, 06 November 2007

Tabloid AKSI, Dari Yang Kecil Menghasilkan Karya Yang Besar

Tabloid AKSI itu sendiri lahir tanggal 5 September dua tahun yang lalu, yang merupakan inisiatif empat siswa tanpa tanda jasa MAN 2 Model, yaitu M. Faisal Amrillah, Gustri Yulia, Nurrahmadhani, dan Indra Purnama. Mengapa dikatakan siswa tanpa tanda jasa? Karena dari 700-an siswa pada masa itu, hanya 4 siswa itulah yang rela menyumbangkan tenaga, waktu, dan materi melalui sebuah tabloid demi kemajuan madrasah tanpa imbalan apapun. Namun, akhirnya karena masukan-masukan yang diberikan akhirnya siswa tanpa tanda jasa di MAN 2 akhirnya bertambah menjadi 20 orang.

Sebelum Tabloid AKSI lahir, kami terlebih dahulu membuat Buletin Kecil yang diberi nama SMART di bawah naungan ROHIS MAN 2.

Setelah Buletin SMART terbit sebanyak 20 kali, akhirnya kami baru bisa membentuk Tabloid AKSI MAN 2 dan tanggal 5 September 2005 adalah terbitan perdana kami dibantu dengan 20 kru AKSI lainnya pada masa itu. Dan yang sangat disayangkan pada masa itu (edisi perdana terbit, red) hingga sampai edisi 3 kami selalu terombang ambing dalam mendesain grafis halaman per halaman tabloid tersebut, yaitu dari ruang waka humas sampai ke ruang perpustakaan, hingga mendapatkan basecam, yang mungkin bisa dibilang gudang, ironis memang. Tidak sampai disana perjuangan kami belum berakhir, kami juga harus terus berjalan walaupun dengan tertatih-tatih. Beriringan dengan hinaan yang jelas itu semua hanyalah cobaan bagi kami agar tetap eksis.

Kini AKSI telah berusia 2 tahun, seumur jagung memang. Namun, kami selaku kru AKSI merasa bahwa AKSI itu telah merasuk dalam jiwa sejak kami dilahirkan di muka bumi ini.

Berbagai kendala pun menghadang kami dan kru-kru lain, tanpa seorang Pembina yang dapat mengajarkan kami apa sebenarnya Jurnalistik itu. Kami hanya berjalan sendiri dan mandiri, jika ada kesulitan atau ada suatu hal yang kami anggap perlu untuk dipelajari, kami terpaksa mencari guru sendiri dengan biaya sendiri. Kami tak pernah diajari cara membuat berita, kalau adapun itu secara instant, kami juga harus berjuang keluar masuk perusahaan-perusahaan, sekolah-sekolah agar kami dapat menutupi biaya cetak denga jalan menawarkan iklan. Mungkin hal ini tidak terbayang oleh siswa yang lain (bukan AKSI, red). Namun, kami melakukan semua itu dengan ikhlas, tidak mengharapkan imbalan walaupun ada siswa yang mengira bahwa kami dibayar, hanya saja seusai terbit kami biasanya syukuran karena telah berhasil memuaskan pembaca.
Kami rasa pembaca sudah mengetahui maksud dari judul yang kami buat. Semoga melalui tulisan ini pembaca mengetahui yang sebenarnya tentang AKSI, bahwa AKSI ataupun dunia jurnalistik bukan suatu pekerjaan yang mudah. Harapan kami kedepan adalah dapat terbentuknya AKSI lain di SLTP dan SLTA yang ada di Pekanbaru dan mungkin saja di Riau. Tentunya besar harapan kami kepada Pemko Pekanbaru dan Pemprov Riau untuk mendukung rencana kami. (tulisan indra purnama yang dimuat di edisi-5 AKSI)

0 komentar:

 
©  AKSI MAN 2 Model Template By free template And Edited by PEKANBARU! RIAU